Unsur udara penyusun atmosfer
No
|
Unsur Kimia
|
Lambang
|
Volume (%)
|
1
|
Nitrogen
|
N2
|
78,08
|
2
|
Oksigen
|
O2
|
20,95
|
3
|
Argon
|
Ar
|
0,93
|
4
|
Karbondioksida/ Asam
Arang
|
CO2
|
0,03
|
5
|
Neon
|
Ne
|
0,0018
|
6
|
Helium
|
He
|
0,00015
|
7
|
Kripton
|
Kr
|
0,00011
|
8
|
Xenon
|
Xe
|
0,00005
|
9
|
Nitogen dioksida
|
N2O
|
0,00005
|
10
|
Hidrogen
|
H2
|
0,00005
|
Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa
Nitrogen merupakan unsur gas paling banyak di atmosfer. No 2 adalah oksigen.
No 3 argon, dan yang paling sedikit adalah hidrogen.
Sifat
Udara:
-
Tidak berwarna
-
Dinamis dan elastis
-
Transparan
-
Memiliki massa berat sehingga
menimbulkan tekanan
Lapisan atmosfer beserta fungsinya
Eksosfer
merupakan lapisan terluar berbatasan dengan luar angkasa,
gravitasi sangat kecil sehingga benda melayang-layang. Kandungan utama pada
lapisan ini adalah hidrogen.
Termosfer
Terjadi ionisasi gas gas oleh matahari
yang menyebabkan terjadinya fenomena aurora,. Selain itu, pada
lapisan ini juga terjadi pemantulan gelombang radio
Mesosfer
Lapisan ini sebagai pelindung bumi dari meteor.
Stratosfer
Pada lapisan ini terdapat
lapisan lapisan ozon yang berfungsi
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet
Troposfer
tempat terjadinya cuaca dan iklim (awan, hujan,
halilintar, petir), tempat lintasan pesawat terbang
Perbedaan Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah
keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit
dan pada jangka waktu yang singkat, sehingga kondisinya mudah berubah, hasil
pencatatan baru, dan ilmu yang mempelajarainya dinamakan meteorologi.
Iklim adalah
keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan
dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas
sehingga kondisinya relatif tetap, hasil pencatatannya merupakan rata-rata
cuaca, dasn ilmu yang mempelajarinya dinamakan klimatologi.
Ada beberapa unsur yang mempengaruhi cuaca
dan iklim, yaitu
-
suhu udara
-
tekanan udara
-
kelembaban udara
-
curah hujan
SUHU UDARA
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi
rendahnya suhu udara suatu daerah adalah:
Lama penyinaran matahari.
Sudut datang sinar matahari.
Relief permukaan bumi.
Banyak sedikitnya awan.
Perbedaan letak lintang
Untuk mengetahui temperatur rata-rata suatu
tempat digunakan rumus:
Tx = To – ( 0,6 x selisih ketinggian )
100
Keterangan:
Tx = temperatur rata rata suatu tempat (x) yang
dicari
To = temperatur suatu tempat yang sudah
diketahui
100 dan 0,6 adalah
angka tetap.
0,6 merupakan angka tetap dari teori gradient geothermis karena setiap naik 100 m, maka suhu udara akan
berkurang 0,6 C.
CONTOH:
Temperatur permukaan laut = 27 C. Kota X
tingginya 1500 m (di Indonesia).
Tanya: Berapa temperatur rata rata kota X?
Jawab: Tx = To – (0,6 x h /100)
= 27 – 0,6 x 1500
100
= 27 – 0,6 x 15
= 27– 9
= 18C
TEKANAN UDARA
Perbedaan tekanan menyebabkan adanya angin.
ANGIN
ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan tinggi menuju ke tekanan rendah. Angin terdiri dari dua macam, yaitu angin global dan angin lokal.
ANGIN GLOBAL
ANGIN GLOBAL
Angin Pasat
Angin pasat adalah angin bertiup tetap
sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator.
Angin Anti Passat
Udara di atas daerah ekuator yang mengalir ke
daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik merupakan angin Anti
Passat.
Angin Barat
Sebagian udara yang berasal dari daerah
maksimum subtropis Utara dan Selatan mengalir ke daerah sedang Utara dan daerah
sedang Selatan sebagai angin Barat.
Angin Timur
Di daerah Kutub Utara dan Kutub Selatan bumi
terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum. Dari daerah ini mengalirlah
angin ke daerah minimum subpolar (60LU/LS). Angin ini disebut angin Timur.
Angin timur ini bersifat dingin karena berasal dari daerah kutub.
Angin Muson (Monsun)
Angin muson ialah angin yang berganti arah
secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah tahun pertama
bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya bertiup angin
laut yang basah.
ANGlN LOKAL
Angin
laut dan angin darat
Angin laut adalah angin yang bertiup dari laut
ke darat, terjadi pada siang hari dan dijadikan nelayan untuk kembali pulang.
Angin darat dalah angin yang bertiup dari darat
ke laut, terjadi pada malam hari dan digunakan nelayan untuk pergi melaut.
Angin
lembah dan angin gunung
Angin lembah adalah
angin yang bertiup dari lembah ke gunung. Angin ini terjadi pada waktu siang
hari.
Angin gunung adalah
angin yang bertiup dari gunung ke lembah. Angin ini bertiup pada waktu malam
hari.
Angin
fohn
Angin jatuh atau Fohn ialah angin jatuh
bersifatnya kering dan panas terdapat di lereng pegunungan Alpine. Sejenis
angin ini banyak terdapat di Indonesia dengan nama angin Bahorok (Deli, Sumut), angin Kumbang (Cirebon), angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur), Angin Brubu di Sulawesi Selatan), dan angin Wambraw (Papua).
KELEMBABAN UDARA
Ada dua macam kelembaban udara:
1) Kelembaban udara absolut, ialah banyaknya
uap air yang terdapat di udara pada suatu tempat. Dinyatakan dengan banyaknya
gram uap air dalam 1 m³ udara.
2) Kelembaban udara relatif (kelembaban nisbi), ialah perbandingan
jumlah uap air dalam udara (kelembaban absolut) dengan jumlah uap air maksimum
yang dapat dikandung oleh udara tersebut dalam suhu yang sama dan dinyatakan
dalam persen (%).
CONTOH:
Dalam 1 m³ udara yang suhunya 20 C terdapat 14
gram uap air, sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya pada suhu 20 C
= 20 gram.
Jadi kelembaban relatif udara itu = 14/20 x 100% = 70%.
CURAH HUJAN
Jenis-jenis hujan,
1. Hujan Zenithal/ Hujan Konveksi, yaitu hujan yang terjadi di daerah katulistiwa akibat dari uap air yang naik secara vertikal.
2. Hujan Orografis, merupakan hujan terjadi akibat dari awan yang mengalami pendinginan karena dipaksa naik di pegunungan.
3. Hujan Front, merupakan hujan akibat dari pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin.
1. Hujan Zenithal/ Hujan Konveksi, yaitu hujan yang terjadi di daerah katulistiwa akibat dari uap air yang naik secara vertikal.
2. Hujan Orografis, merupakan hujan terjadi akibat dari awan yang mengalami pendinginan karena dipaksa naik di pegunungan.
3. Hujan Front, merupakan hujan akibat dari pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin.
AWAN
- Awan tinggi : biasanya ada “cirrus” nya
- Awan sedang : biasanya ada kata “alto”
- Awan rendah
: biasanya ada kata “strato”
- Awan vertikal : awan kumulunimbus (yang menyebabkan hujan)
- Awan vertikal : awan kumulunimbus (yang menyebabkan hujan)
Awan yang ditakuti oleh penerbangan dan
biasanya dapat menyebabkan kecelakaan adalah awan comulonimbus. Perhatikan
gambar di samping, awan cumulonimbus membumbung tinggi dari awan rendah sampai
awan tinggi. Selain awan tinggi, awan sedang, maupun awan rendah, ada awan vertical yang membumbung dari awan rendah sampai awan tinggi, yaitu awan kumulunimbus.
IKLIM
IKLIM MATAHARI
Iklim matahari terdiri
dari:
iklim tropis (0-23 ½)
iklim sub tropis ( 23 ½
- 40)
iklim sedang (40 – 66 ½
)
iklim kutub (66 ½ - 90)
IKLIM KOPPEN
Koppen membagi iklim menjadi lima, yaitu:
1. Iklim A
2. Iklim B
3. Iklim C
4. Iklim D
5. Iklim E
Iklim A (Iklim Hujan Tropis
1. Iklim A
2. Iklim B
3. Iklim C
4. Iklim D
5. Iklim E
Iklim A (Iklim Hujan Tropis
Af : hujan hutan tropis
Aw : sabana (terdapat di nusa tenggara)
iklim B (Iklim Kering/Gurun)
Bs :
iklim stepa
Bw :
gurun
Iklim C (Iklim Sedang)
Iklim D (Iklim Salju atau
Mikrothermal)
Iklim E atau iklim Kutub
IKLIM
SCHIMIDT FERGUSSON
Cara menghitung iklim schimidt fergusson:
Menentukan dan menghitung bulan basah dan bulan
kering
Bulan kering : curah hujan
kurang dari 60 mm
Bulan basah : curah hujan
lebih dari 100 mm
Membagi jumlah bulan kering dengan jumlah bulan
basah dikalikan 100%
Menentukan tipe iklim dengan ketentuan
CONTOH
Tentukan
iklim schmidt ferguson daerah ini dengan data sebagai berikut
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Juli
|
Agus
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Curah
hujan
|
140
|
200
|
160
|
120
|
90
|
80
|
50
|
120
|
140
|
180
|
224
|
200
|
Maka,
langkah-langkahnya adalah
Menentukan dan menghitung
bulan basah dan bulan kering
Bulan
|
Jan
|
Feb
|
Mar
|
Apr
|
Mei
|
Jun
|
Juli
|
Agus
|
Sept
|
Okt
|
Nov
|
Des
|
Curah
hujan
|
140
|
200
|
160
|
120
|
90
|
40
|
50
|
70
|
140
|
180
|
224
|
200
|
keterangan
|
BB
|
BB
|
BB
|
BB
|
BL
|
BK
|
BK
|
BL
|
BB
|
BB
|
BB
|
BB
|
Maka jumlah BK : 2 bulan
Jumlah BB : 8 bulan
Membagi jumlah bulan kering
dengan bulan basah
Bulan kering x 100% = 2 x 100% = 25%
Bulan
basah 8
Menentukan tipe iklim
berdasarkan gambar,
maka 25% masuk pada iklim B
IKLIM OLDEMAN
Ini jarang dipakai dalam pembahasan materi SMA
Ini jarang dipakai dalam pembahasan materi SMA
IKLIM JUNGHUN
CATATAN UNTUK IKLIM JUNGHUN:
Ada beberapa sumber yang mengatakan iklim panas (tanaman tebu, padi, dan kelapa) memiliki ketinggian 0-700 m namun ada pula sumber yang mengatakan 0-600m (sesuaikan dengan pilihannya).
CATATAN UNTUK IKLIM JUNGHUN:
Ada beberapa sumber yang mengatakan iklim panas (tanaman tebu, padi, dan kelapa) memiliki ketinggian 0-700 m namun ada pula sumber yang mengatakan 0-600m (sesuaikan dengan pilihannya).
EL NINO DAN LA NINA
El nino merupakan fenomena memanasnya suhu permukaan sebelah timur samudra pasifik. El nino menyebabkan terjadinya musim panas lebih panas di Indonesia, sedangkan di amerika selatan terjadi banjir
La nina merupakan fenomena mendinginnya suhu permukaan sebelah timur samudra pasifik. La nina menyebabkan banjir di Indonesia
El nino merupakan fenomena memanasnya suhu permukaan sebelah timur samudra pasifik. El nino menyebabkan terjadinya musim panas lebih panas di Indonesia, sedangkan di amerika selatan terjadi banjir
La nina merupakan fenomena mendinginnya suhu permukaan sebelah timur samudra pasifik. La nina menyebabkan banjir di Indonesia
LATIHAN SOAL
1. Lapisan Atmosfer dan fungsinya, silakan klik link berikut.
2. Pembagian iklim, silakan klik link berikut.
3. Soal Remidial PTS 2 Kelas X IPS, silakan klik disini
Kisi-kisi PTS 2, 12 Maret 2018
1.
Unsur-unsur gas
(ciri-ciri dan persentasenya)
2.
Lapisan-lapisan
atmosfer dan fungsinya
3.
Ciri-ciri lapisan
atmosfer
4.
Perbedaan cuaca dan
iklim
5.
Faktor yang
menyebabkan perubahan cuaca
6.
Suhu udara dan cara
menghitung suhu udara
7.
Macam-macam angin
(angin siklon, angin fohn, dan angin muson)
8.
Macam-macam hujan
(hujan zenithal, hujan orografis, hujan frontal)
9.
Macam-macam awan dan
ciri-cirinya (awan tinggi, awan sedang, awan rendah, dana wan vertikal)
10. Terjadinya musim kemarau dan penghujan (arah angin, jenis angin, serta
daerah-daerah yang terjadi curah hujan tinggi atau curah hujan rendah)
11. Menghitung Kelembaban relatif
12. Pembagian iklim (junghun, Schmidt fergusson, koppen,iklim matahari)
13. Dampak perubahan iklim dan cara menanggulanginya
14. Penyebab dan akibat dari Gaya Coriolis
15. Alat untuk mengukur angin, kelembaban, dan curah hujan