Siklus
hidrosfer dibagi menjadi tiga, yaitu
a.
Siklus pendek
Yaitu siklus yang berawal
dari air yang menguap kemudian mengalami kondensasi dan akhirnya jatuh hujan di
atas laut.
b. Siklus sedang
Yaitu siklus yang berawal
dari air yang menguap kemudian mengalami kondensasi da terbawa oleh angin, awan
yang mengandung titik air kemudian jatuh sebagai hujan di daratan.
c.
Siklus panjang
Yaitu siklus yang
berawal dari air yang menguap kemduain menjadi awan, dana wan dibawa angins
ampai ke tempat yang sangat tinggi atau jauh, dan kemudian titik titik air
mengalami pembekuan sehingga air turun ke daratan berupa salju atau es.
Siklus pendek merupakan siklus yang
Proses-Proses
Yang Berkaitan Dengan Hidrosfer:
Evaporasi : penguapan
Kondensasi :
perubahan uap air menjadi air
Presipitasi :
hujan
Infiltrasi :
penyerapan air ke dalam tanah
Perkolasi :
perembesan secara horizontal
Untuk lebih jelas, perhatikan gambar berikut!
(gambar siklus hodrologi yang ada jenis prosesnya)
Yang mempengarui
proses infiltrasi :
1.
Curah hujan
2.
Kemiringan lereng
3.
Kerapatan vegetasi
4.
Kelembaban tanah
SUNGAI
Jenis
sungai berdasarkan sumber airnya:
1.
Sungai hujan
Sungai yang sumber airnya dari air hujan. Contoh : sebagian besar
sungai di Indonesia (sungai bengawan solo)
2.
Sungai gletser
Sungai yang berasal dari pencairan gletser. Sungai gletser terdapat
di kutub dan pegunungan yang bersalju
3.
Sungai campuran
Sungai yang berasal dari campuran air hujan dan air salju yang
mencair. Contoh sungai Memberamo dan Sungai Digul di Papua
Jenis
sungai berdasarkan keberadaan airnya:
1.
Sungai episodik
Sungai yang tetap mengalir sepanjang tahun
2.
Sungai periodik
Sungai yang pada muism kemarau mengalami surut, bahkan sampai
kering
Atau ada pembagian
lain:
Ephemeral, intermitten,
dan perenial
Pola
sungai : (gambar)
1.
Dendritic
2.
Rectangular
3.
Parallel
4.
Trellis
5.
radial sentripetal,
radial sentrifugal
6.
Annular
7.
Pinnate
DAS (Daerah Aliran Sungai)
1. Sungai Hulu = sungai di
bagian atas
Ciri-ciri sungai hulu :
Ciri-ciri sungai hulu :
a.
Arus deras
b.
Erosi vertikal
c.
Lembahnya curam dan
berbentuk V
d.
Tidak terjadi sedimentasi/
pengendapan
e.
Terkadang, terdapat air
terjun
2. Sungai Hilir = sungai
bagian bawah
Ciri-ciri sungai hilir :
Ciri-ciri sungai hilir :
a.
Arus tenang
b.
Erosi horizontal (ke arah
samping)
c.
Lembahnya berbentuk U
dan tidak curam
d.
Terjadi banyak sedimentasi/
pengendapan
e.
Terkadang, terdapat
meander (sungai yang berkelok-kelok)
f.
Di bagian muara
terdapat delta (endapan di muara sungai)
3. Sungai tengah
Diantara sungai hulu
dan hilur, terdapat sungai tengah, yaitu sungai yang memiliki ciri-ciri:
a.
Arus sungai tidak
begitu keras
b.
Erosi mulai ke samping
c.
Aliran sungai mulai
berkelok-kelok
d.
Mulai terjadi proses
sedimentasi/ pengendapan
DANAU
Klasifikasi
danau:
1.
Danau tektonik, contoh : Poso
2.
Danau vulkanik, contoh : Danau Batur
3.
Danau tektovulkanik, contoh : Danau Toba
4.
Danau buatan, contoh : Waduk Jatibarang di Semarang
5.
Danau karst, contoh : Danau Biak, Papua
RAWA
Jenis
Rawa:
1.
Rawa Swamp
Lahan basah yang sellau digenangi air. Tumbuhan : lumut, rumput,
semak-semak dan pohon
2.
Rawa Marsh
Lahan basah yang sellau
digenangi air/ tumbuhannya lumu, alang-alang, rerumputan
3.
Rawa Bog
Lahan basah yang relatif kering tetapi dalamnya basah
4.
Rawa Pasang surut
Rawa yang jumlah kandungannya air sellau berubah. Tumbuhan: bakau
AIR
TANAH
1.
Air
Tanah Preatis
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable.
2.
Air
Tanah Artesis
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air (lengkapi dengan gambar)
Air tanah artesis letaknya sangat jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air (lengkapi dengan gambar)
LAUT
Berdasarkan letaknya:
1.
Laut
tepi : laut yang ada di tepi
benua. Laut Jepang, Laut Karibia, laut cina selatan.
2.
Laut
pedalaman : laut yang dikelilingi oleh daratan benua yang hampir seluruhnya terkepung benua. Contoh : Laut Mati, laut tengah, laut
hitam, laut baltik
3.
Laut
tengah : laut yang ada di tengah-tengah antara benua.
Berdasarkan proses terjadinya:
1. Laut Transgresi : Laut yang meluas
laut yang terjadi karena
terjadi peninggian permukaan air laut yang memiliki kedalaman kurang dari 200m.
Contoh : Laut Jawa, Selat Sunda, Laut Arafuru
2. Laut Ingresi : Laut yang menurun
laut yang terjadi karena
penurunan dasar laut dengan kedalaman 200 meter lebih.
3. Laut Regresi : Laut yang menyempit
a.
laut
yang ada karena proses sedimentasi lumpur daratan yang masuk ke laut akibat
erosi daratan
b.
Laut
yang menyempit pada zaman es
RELIEF DASAR LAUT
1.
Shelf
2.
Palung laut
3.
Ambang laut
4.
Punggung laut
5.
Mid ocean ridge
Pembagian Zona laut: (lengkapi dengan gambar)
1. Zona
laut litoral
Wilayah laut diantara
pasang surut air laut
2. Zona
Neritik
Pasang surut sampai
kedalaman 200 meter, masih dapat ditembus cahaya, biota laut dapat berkembang
biak dengan baik.
3. Zona
Batial
Kedalama antara 200-2.000
m
4. Zona
Abisal
Wilayah laut dasar
samudera, lebih dari 2.000
Berdasarkan pemanfaatan potensinya
secara ekonomi, laut dibagi menjadi:
1. Laut
teritorial
Batas yang ditarik dari garis dengan jarak 12 mil ke arah
lautan bebas
2. Landas
kontinen
Dangkalan yang tidak lebih dari 150 m
3. ZEE
200 mil dari garis pantai pulau terluar
ARUS
LAUT
Arus di dunia
terdiri dari dua jenis, yaitu arus panas dan arus dingin.
Pertemuan
antara arus panas dan arus dingin dapat menyebabkan tumbuhnya banyak
pitoplankton, dan pitopplanton sangat baik untuk ikan, oleh karena itulah,
pertemuan antara arus panas dan arus dingin menjadi tempat yang memiliki banyak
ikan.
Contoh
pertemuan arus panas dan arus dingin adalah
1. Arus
kurosyiwo (arus panas) dan oyashiwo (arus dingin) di sebelah timur jepang
2. Arus
Gulfstream (arus panas) dan arus Labrador (arus dingin) di teluk meksiko
PASANG
SURUT AIR LAUT
Terdapat dua
jenis pesang air laut, yaitu:
1. Pasang purnama
2. Pasang perbani
PERBEDAAN
PANTAI DAN PESISIR
Pantai adalah bagian daratan yang berbatasan
dengan laut dan masih terpengaruh oleh proses abrasi, sedimentasi, dan pasang
surut air laut
Pesisir adalah daratan di tepi laut yang
tergenang pada saat air laut pasang dan kering pada saat air laut surut.
Wilayah pesisir lebih luas daripada wilayah pantai. Wilayah pesisir lebarnya
mencapai 50-100 m
Susunan
garam di laut