Wednesday, January 17, 2018

BENTUK MUKA BUMI (Lanjutan materi LITOSFER)


Bentuk permukaan bumi tidaklah rata. Terdapat gunung, dataran tinggi, dataran rendah, lembah, sungai, laut, dan sebagainya.

Yang menyebabkan hal tersebut adalah adanya proses yang terjadi di bumi, baik dari dalam maupun di luar permukaan bumi. Tenaga yang berasal dari dalam bumi disebut sebagai tenaga endogen. Sedangkan tenaga yang berasal dari luar bumi disebut sebagai tenaga eksogen.
Peta Konsep Tenaga Pembentuk muka bumi (tenaga endogen & tenaga eksogen)
Tenaga ENDOGEN terdiri dari tenaga tektonisme, tenaga vulkanisme, dan seisme
Sedangkan tenaga EKSOGEN terdiri dari pelapukan, erosi, dan sedimentasi.

Tenaga endogen terdiri atas:
1.     TEKTONISME
a.       Gerak Epirogenesa
Gerak epirogenesa merupakan gerak lempeng pada wilayah yang luas dalam waktu yang lama.
Epirogenesa dibagi menjadi dua yaitu epirogenesa positif dan epirogenesa negative.
-         Epirogenesa positif (turunnya daratan)
Contoh epirogenesa positif adalah turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur.
-         Epirogenesa negatif (naiknya daratan)
Contoh epirogenesa negatif adalah naiknya pulau Buton
b.      Gerak Orogenesa
Gerak orogenesa merupakan gerak lempeng pada wilayah yang relatif sempit dalam waktu yang singkat.
Contoh gerak orogenesa adalah lipatan dan patahan.
1. LIPATAN
Jenis lipatan yaitu lipatan tegak, lipatan miring, lipatan isoklin, lipatan menggantung, dan lipatan rebah.

Antiklinal merupakan punggung lipatan, sedangkan sinklinal merupakan lembah lipatan.
2. PATAHAN (FAULT)
Jenis patahan yaitu patahan normal, patahan oblique, patahan strike. ATAU, jenis patahan terdiri dari dua, yaitu patahan vertical dan patahan horisontal.
a). Patahan Vertikal terdiri atas horst (wilayah yang mengalami kenaikan akibat patahan), graben (wilayah yang mengalami penurunan).
b) Patahan horisontal terdiri atas dekstral (arah patahan ke kanan) dan sinistral (arah patahan ke kiri)

2.     VULKANISME
Vulkanisme merupakan proses keluarnya magma dari dalam bumi. Fenomena vulkanisme terjadi akibat dari penyusupan magma ke atas permukaan bumi. Vulkanisme sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu intrusi dan ekstrusi.
a.       Intrusi magma
Intrusi merupakan penyusupan magma melalui celah batuan di bawah permukaan bumi. Pada aktifitas intrusi, pernyusupan magma tidak sampai di permukaan bumi.
b.      Ekstrusi magma
Ekstrusi magma merupakan penyusupan magma dari perut bumi sampai ke permukaan bumi. Ekstrusi magma bisa mengakibatkan sebuah letusan (erupsi). Magma yang sampai ke permukaan bumi disebut sebagai lava.

Berdasarkan erupsinya, tipe letusan dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
1)     Tipe Saint Vincent
Ciri-ciri tipe letusan gunung api saint Vincent adalah:
a)     Asal magma nya dangkal
b)     Sifat magma nya kental
c)      Skala letusan sedang
d)     Intensitas letusan nya relatif tinggi
2)     Tipe Merapi
Ciri-ciri tipe letusan gunung api tipe merapi adalah
a)     Lava kental menyumbat mulut kawah
b)     Tekanannya kuat akibat dari lava yang menyumbat
c)      Terjadi awan panas
3)     Tipe Hawai
Ciri-ciri tipe letusan gunung api tipe hawaii adalah
a)     Skala letusannya kecil
b)     Intensitas letusannya relative tinggi
c)      Lavanya cair
4)     Tipe Stromboli
Ciri-ciri tipe letusan gunung api tipe stromboli adalah
a)     Intensitas letusannya kecil
b)     Interval letusannya sama
c)      Mengeluarkan eflata , padat, gas
5)     Tipe Volkano
Ciri-ciri tipe letusan gunung api tipe volkano adalah
a)     Material padat dan cair, seperti bom, lapilli, dan lava
b)     Dapur magmanya dangkal sampai dalam
c)      Tekanannya sedang sampai tinggi
6)     Tipe Pelee
Ciri-ciri tipe letusan gunung api tipe pele adalah
a)     Penyumbatan terjadi di puncak gunung
b)     Tekanan nya semain besar karena adanya penyumbatan
7)     Tipe Peret atau Plinian
Ciri-ciri tipe letusan gunung api tipe peret atau plinian adalah
a)     Letusannya menghancurkan puncak gunung
b)     Membentk kaldera
c)  Saat erupsi, mengeluarkan gas yang sangat tinggi. Contohnya letusan gunung krakatau


Material gunung api ketika meletus (erupsi) yaitu:
1.      Material padat (eflata/piroklastik)
Material padat yang dikeluarkan gunung api saat meletus terdiri atas boom (batuan ukuran besar), lapili (batuan ukuran kecil, tuff (debu).
Eflata sendiri terdiri dari eflata allogen(dari batuan di sekitar kawah), dan eflata autogen (berasal dari magma)
2.      Material cair
Material cair yang dikeluarkan gunung api saat meletus terdiri dari lava (magma yang sudah sampai di permukaan bumi), lahar (lava yang sudah tercampur dengan material lain)
3.      Material gas (ekshalasi)
Material gas yang dikeluarkan pada saat gunung api meletus terdiri dari Solfatar/ belerang (H₂S), fumarol/ uap air (H₂O). Mofet/ gas asam arang (CO₂).

Gejala pascavulkanik
Setelah gunung api meletus, gunung tersebut akan menciptakan fenomena yang menandakan kejadian setelah letusan. Gejala-gejala tersebut disebut sebagai gejala pascavulkanik.
Gejala  pascavulkanik antaralain:
a.       Terdapat sumber air panas yang mengandung belerang
b.      Terdapat semburan air panas dari dalam bumi (geyser)
c.       Terdapat gas karbondioksida dan gas belerang (ekshalasi)

Dampak Vulkanisme terhadap kehidupan
a.       Dampak Positif
1.      Dapat sebagai penghasil barang tambang
2.      Wisata alam
3.      Abu vulkanik dapat menjadikan tanah menjadi subur
b.      Dampak negatif
1.      Gempa vulkanik dan letusan gunung api dapat menyebabkan korban
2.  Daerah pegunungan yang terjal dapat mengakibatkan longsor yang bisa menyebabkan kerugian
3.     SEISME
Seisme merupakan proses bergetarnya muka bumi (gempa bumi).
Dampak gempa bumi:
1.      Dampak Positif
Dampak positif dari terjadinya gempa bumi adalah
a. Meningkatkan kreativitas manusia dalam penelitian dan penemuan yang berhubungan dengan gempa
2.      Dampak negatif
Dampak negatif dari terjadinya gempa adalah
a.       Hancurnya bangunan dan jatuhnya korban jiwa (jika gempa yang terjadinya skalanya besar)

Kearifan Lokal yang berkaitan dengan mitigasi bencana gempa bumi
1.   Bangunan rumah yang terbuat dari bahan-bahan yang lentur seperti bambu, ijuk, dan kiray
Masyarakat baduy yang berada di lereng pegunungan kendeng Banten, mempunyai kearifan lokal dalam pemilihan bahan bangunan untuk rumahnya, yaitu memilih bahan yang lentur, seperti bamboo, ijuk, dan kiray. Kearifan lokal ini terbukti dapat membuat bangunan yang didirikan tahan terhadap gempa dan rumah tidak mudah roboh.
2.      Peringatan Dini (early warning) dari hewan.
Di masyarakat Mentawai, ada peringatan diri yang disampaikan oleh hewan seperti tupai yang gelisah dana yam yang berkotek tanpa sebab
3.      Cara meghadapi gempa dengan berhamburan keluar rumah
Hal ini terjadi di masyarakat Tana Ai. NTT
4.      Berlari keluar rumah, berlindung di kolong tempat tidur, dan berkumpul
Kearifan lokal seperti ini terjadi di masyarakat Bali.

Sedangkan tenaga eksogen, terdiri atas:
1.      Pelapukan
        Jenis pelapukan ada tiga jenis, yaitu:
a.  Pelapukan vegetatif/organikyaitu proses penghancuran batuan yang disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan atau makhluk hidup. Contohnya, penghancuran batuan karena akar tanaman yang masuk ke dalam batuan sehingga membuat batuan tersebut hancur.
b.  Pelapukan kimiawi, merupakan penghancuran batuan yang disebabkan oleh reaksi kimia yang berlangsung pada batuan. Contohnya adalah adalah proses karbonasi, yaitu proses pelapukan batuan karena karbondioksida. Pelapukan kimiawi ini sama halnya dengan proses besiyang mengkarat karena bereaksi dengan oksigen.
c.  Pelapukan mekanik/ Fisik, merupakan pelapukan karena suhu dan iklim. contohnya adalah batuan yang terkena panas terus menerus, kemudian terkena hujan, maka akan mengalami pelapukan.
2.      Erosi
3.      Sedimentasi

LATIHAN SOAL
1. Untuk latihan soal ujian nasional, silakan klik link berikut "soal ujian nasional 2018 tentang bentuk muka bumi"
2. Soal ulangan harian kelas X IPS materi "dinamika litosfer dan dampaknya terhadap kehidupan"

Sebelumnya (materi "struktur lapisan bumi") 
Sesudahnya ( materi "tanah" )