Pemimpin itu bisa di depan bisa di tengah, dan bisa juga di belakang. Di
depan dia memberi contoh, di tengah dia memberikan semangat serta memotivasi,
dan. Ketika dia di belakang dia
mendorong. Seperti semoboyan yang diperkenalkan oleh Ki Hadjar Dewantara, yakni
ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Untuk menjadi pemimpin ideal sesuai dengan semboyan tersebut, kita bisa
berlatih dari hal yang terkecil. Kita bisa berlatih dari diri seniri, kemudian
meluas ke orang terdekat, dan lebih luas lagi di lingkungan keluarga atau
kelas, kemudian sekolah, lingkungan semarang, dan lain sebagainya. Jika kita
berbicara dalam skala kelas, maka pemimpin kelas salah satunya adalah ketua
kelas.
Menjadi seorang ketua kelas, memang tidak ada sangsi yang tegas ketika
kita tidak memimpin teman-teman satu kelas dengan baik. Ketika kita pasif saat
menjadi ketua kelas, kita pun tidak akan mendapatkan sangsi sosial yang tegas.
Akan tetapi, murid yang sadar tanggung jawab dan perannya sebagai ketua kelas
itu penting untuk dirinya maupun untuk teman-temannya, tentu tidak akan
bersikap pasif. Dia akan memimpin kelasnya dengan ke”unik”annya tersendiri.
Siapakah ketua kelas favoritmu?
Jika bersedia, silakan tinggalkan komentarmu (atau DM), dan kita akan
membahas sosok ketua kelas yang kamu idolakan itu.
Karena tentunya, selayaknya manusia, ketua kelas yang pernah memimpin
kelasmu, memiliki kelebihan dan kekurangan yang menarik untuk kita kupas. Ditunggu hari ini ya. Thanks.