Wednesday, July 11, 2018

DINAMIKA KEPENDUDUKAN DAN MOBIITAS



Menurut undang-undang Nomor 24 Tahun 2013, penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Jumlah warga negara dan orang asing tersebut, bersifat tidak tetap. Perubahan jumlah penduduk disebut dengan istilah dinamika penduuduk.
Faktor demografi yang menyebabkan dinamika penduduk adalah kelahiran, kematian, dan migrasi. Kelahiran dna kematian disebut sebagai faktor demografi alami, sedangkan migrasi disebut sebagai faktor demografi non alami.
A.     Kelahiran
Kelahiran disebut juga sebagai natalitas. Faktor yang mendorong meningkatnya angka kelahiran (pro natalitas) pada suatu wilayah adalah
1.      pandangan hidup masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki. Dengan adanya pandangan ini, masyarakat berlomba-lomba memiliki anak sebanyak mungkin.
2.      usia pernikahan yang sangat muda. Ketika usia pernikahan sangat muda, maka kemunginan untuk hamil semakin cepat. Oleh karena itu, jumlah anak juga semakin banyak.
3.      tingkat kesehatan yang baik. Apalbila tingkat kesehatan masyarakat baik, maka keadaan gizi ibu hamil dan anak yang dikandungnya pun juga baik. Akhirnya tingkat keguguran kecil sehingga menyebabkan tingkat kelahiran besar.
B.     Kematian
Istilah lain dari kematian adalah mortalitas. Faktor yang mendorong adanya mortalitas adalah
1.     Terjadinya bencana alam ataupun bencana sosial dan bencana teknologi. Ketika bencana alam terjadi sedangkan masyarakat tidak siap dengan terjadinya bencana alam tersebut, maka hal tersebut dapat menyebabkan korban jiwa cukup tinggi. Salah satu contohnya adalah bencana alam tsunami yang menewaskan banyak sekali masyarakat di Aceh
2.     Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh rendahnya fasilitas kesehatan ataupun rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan itu sendiri
C.      Migrasi
Migrasi merupakan perpindahan penduduk. Perbedan migrasi dengan mobilitas adalah di jangka waktu nya. Apabila perpindahan penduduk tersebut lebih dari enam bulan tidak pulang ke daerah asal, atau bahkan menetap di daerah tujua, maka disebut sebagai migrasi. Akan tetapi, ketika perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah lain kurang dari neam bulan sudah balik ke daerah asal dan itu dilakukan secara konsisten, maka perpindahan tersebut disebut dengan mobilitas.
Sebenarnya, migrasi sendiri merupakan bagian dari mobilitas penduduk permanen.
Lebih jelasnya, mobilitas dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas penduduk sementara dan mobilitas penduduk permanen.
1.     Mobilitas penduduk sementara
Mobilitas penduduk sementara adalah peprindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lain, yang kurang dari enam bulan sudah kembali ke daerah asalnya, dan kembali nya penduduk tersebut dilakukan secara konsisten.
Mobiltas sementara dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas sirkuler dan mobilitas komuter.
a.      Mobilitas sirkuler
Mobilitas sirkuler adalah perindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lain yang lama menetapnya lebih dari satu hari, tetapi kurang dari enam bulan. Contoh dari mobilitas sirkuler adalah perpindahan mahasiswa yang dari desa ke kota. Biasanya, mahasiswa setiap sebulan sekali pulang ke daerah asalnya untuk bertemu dengan keluarganya atau sekedar minta uang saku ke orang tuanya.
b.     Mobilitas Komuter
Mobilitas komuter adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lain yang jangka waktu nya satu hari. Contoh dari mobilitas komuter ini adalah perpindahan pekerja dari pinggiran kota ke pusat kota. Biasanya, pekerja tipe ini, berangkat pagi-pagi untuk bekerja, dan pulangnya sore atau malam hari ke daerah asalnya. Tipe mobilitas ini banyak dtemukan di daerah sekitar Jakarta.
2.     Mobilitas penduduk permanen
Mobilitas penduduk permanen disebut sebagai migrasi. Dilihat dari tujuandan asal wilayah migrasi, maka migrasi dibagi menjadi dua, yaitu migrasi internal dan eksternal. Migrasi internel merupakan migrasi yang terjadi di dalam negeri, sedangkan migrasi eksternal adalah migrasi yang terjadi antar wilayah negara. Migrasi internal terdiri dari urbanisasi, transmigrasi, dan ruralisasi. Sedangkan migrasi ekternal terdiri dari emigrasi, imigrasi, dan remigrasi,
a.     Urbanisasi
Urbanisasi adalah perindahan penduduk dari desa ke kota. Faktor pendorong urbanisasi berarti faktor yang ada di desa yang menyebabkan masyarakat berpndah ke kota. Sedangkan faktor penarik urbanisasi merupakan kelebihan kota yang membuat masyarakat tertarik untuk melakukan urbanisasi.
Contoh dari faktor pendorong adalah fasilitas di desa yang terbatas. Sedangkan contoh fajaktor penarik adalah lengkapnya fasilitas yang ada di kota.
b.     Transmigrasi
Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah yang jarang penduduknya.
c.      Ruralisasi
Ruralisasi merupakan Kembalinya ke desa asal oleh masyarakat yang melakukan urbanisasi
d.     Emigrasi
Emigrasi merupakan perpindahan penduduk keluar negeri
e.     Imigrasi
Imigrasi merupakan perpindahan penduduk ke dalam negeri
f.      Remigrasi
Remigrasi merupakan kembali penduduk suatu negara ke negara asalnya, setelah menetap di negara lain.