Menurut undang-undang Nomor 24 Tahun 2013, penduduk adalah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia. Jumlah warga
negara dan orang asing tersebut, bersifat tidak tetap. Perubahan jumlah
penduduk disebut dengan istilah dinamika penduuduk.
Faktor demografi yang menyebabkan dinamika penduduk adalah kelahiran,
kematian, dan migrasi. Kelahiran dna kematian disebut sebagai faktor demografi
alami, sedangkan migrasi disebut sebagai faktor demografi non alami.
A. Kelahiran
Kelahiran disebut
juga sebagai natalitas. Faktor yang mendorong meningkatnya angka kelahiran (pro
natalitas) pada suatu wilayah adalah
1.
pandangan hidup
masyarakat bahwa banyak anak banyak rezeki. Dengan adanya pandangan ini,
masyarakat berlomba-lomba memiliki anak sebanyak mungkin.
2.
usia pernikahan yang
sangat muda. Ketika usia pernikahan sangat muda, maka kemunginan untuk hamil
semakin cepat. Oleh karena itu, jumlah anak juga semakin banyak.
3.
tingkat kesehatan yang
baik. Apalbila tingkat kesehatan masyarakat baik, maka keadaan gizi ibu hamil
dan anak yang dikandungnya pun juga baik. Akhirnya tingkat keguguran kecil
sehingga menyebabkan tingkat kelahiran besar.
B. Kematian
Istilah lain dari
kematian adalah mortalitas. Faktor yang mendorong adanya mortalitas adalah
1. Terjadinya bencana
alam ataupun bencana sosial dan bencana teknologi. Ketika bencana alam terjadi
sedangkan masyarakat tidak siap dengan terjadinya bencana alam tersebut, maka
hal tersebut dapat menyebabkan korban jiwa cukup tinggi. Salah satu contohnya
adalah bencana alam tsunami yang menewaskan banyak sekali masyarakat di Aceh
2. Rendahnya tingkat
kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh rendahnya fasilitas kesehatan ataupun
rendahnya kesadaran masyarakat akan kesehatan itu sendiri
C. Migrasi
Migrasi merupakan
perpindahan penduduk. Perbedan migrasi dengan mobilitas adalah di jangka waktu
nya. Apabila perpindahan penduduk tersebut lebih dari enam bulan tidak pulang
ke daerah asal, atau bahkan menetap di daerah tujua, maka disebut sebagai
migrasi. Akan tetapi, ketika perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah
lain kurang dari neam bulan sudah balik ke daerah asal dan itu dilakukan secara
konsisten, maka perpindahan tersebut disebut dengan mobilitas.
Sebenarnya, migrasi
sendiri merupakan bagian dari mobilitas penduduk permanen.
Lebih jelasnya,
mobilitas dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas penduduk sementara dan mobilitas
penduduk permanen.
1. Mobilitas penduduk sementara
Mobilitas penduduk
sementara adalah peprindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lain,
yang kurang dari enam bulan sudah kembali ke daerah asalnya, dan kembali nya
penduduk tersebut dilakukan secara konsisten.
Mobiltas sementara
dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas sirkuler dan mobilitas komuter.
a. Mobilitas sirkuler
Mobilitas sirkuler
adalah perindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lain yang lama
menetapnya lebih dari satu hari, tetapi kurang dari enam bulan. Contoh dari
mobilitas sirkuler adalah perpindahan mahasiswa yang dari desa ke kota.
Biasanya, mahasiswa setiap sebulan sekali pulang ke daerah asalnya untuk
bertemu dengan keluarganya atau sekedar minta uang saku ke orang tuanya.
b. Mobilitas Komuter
Mobilitas komuter
adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah yang lain yang jangka
waktu nya satu hari. Contoh dari mobilitas komuter ini adalah perpindahan
pekerja dari pinggiran kota ke pusat kota. Biasanya, pekerja tipe ini,
berangkat pagi-pagi untuk bekerja, dan pulangnya sore atau malam hari ke daerah
asalnya. Tipe mobilitas ini banyak dtemukan di daerah sekitar Jakarta.
2. Mobilitas penduduk permanen
Mobilitas penduduk
permanen disebut sebagai migrasi. Dilihat dari tujuandan asal wilayah migrasi,
maka migrasi dibagi menjadi dua, yaitu migrasi internal dan eksternal. Migrasi
internel merupakan migrasi yang terjadi di dalam negeri, sedangkan migrasi
eksternal adalah migrasi yang terjadi antar wilayah negara. Migrasi internal
terdiri dari urbanisasi, transmigrasi, dan ruralisasi. Sedangkan migrasi
ekternal terdiri dari emigrasi, imigrasi, dan remigrasi,
a. Urbanisasi
Urbanisasi adalah
perindahan penduduk dari desa ke kota. Faktor pendorong urbanisasi berarti
faktor yang ada di desa yang menyebabkan masyarakat berpndah ke kota. Sedangkan
faktor penarik urbanisasi merupakan kelebihan kota yang membuat masyarakat
tertarik untuk melakukan urbanisasi.
Contoh dari faktor pendorong adalah fasilitas
di desa yang terbatas. Sedangkan contoh fajaktor penarik adalah lengkapnya
fasilitas yang ada di kota.
b. Transmigrasi
Transmigrasi
merupakan perpindahan penduduk dari wilayah yang padat penduduknya ke wilayah
yang jarang penduduknya.
c. Ruralisasi
Ruralisasi merupakan
Kembalinya ke desa asal oleh masyarakat yang melakukan urbanisasi
d. Emigrasi
Emigrasi merupakan
perpindahan penduduk keluar negeri
e. Imigrasi
Imigrasi merupakan
perpindahan penduduk ke dalam negeri
f. Remigrasi
Remigrasi merupakan
kembali penduduk suatu negara ke negara asalnya, setelah menetap di negara
lain.