Tiada sesuatu yang lebih berharga kecuali keimanan yang terus melekat
dalam diri. Keimanan yang terus meningkat dari hari ke hari merupakan sebuah
kenikmatan yang luar biasa. Semoga kita diberikan oleh Allah kenikmatan seperti
itu. Semoga pada saat kamu membaca tulisan seorang guru yang menganggapmu tidak
hanya sebagai anak didiknya, tapi juga sebagai teman ini,kamu dalam keadaan baik dan berbahagia.
“kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah anda”
Pernah dengar jargon kalimat tersebut kan? Beberapa orang merasa bahwa
kesan pertama dapat menentukan bagaimana hubungan manusia selanjutnya. Namun
itu tidak bisa sepenuhnya benar karena kesan pertama antara kita, bukanlah
kesan pertama yang baik.
Salah satu memori yang masih melekat di ingatan ibu tentang angkatan
pertama adalah perihal seorang murid dengan wajah jutek nya bersalaman pamit
dari ruang lomba menggambar. Perlombaan menggambar itu dilaksanakan dalam rangka peringatan HUT RI. Sebenarnya,
saya faham dan mengerti alasan di balik sifat juteknya. Dia kecewa dengan
permintaannya yang kutolak dengan keras. Ketegasan yang baru kuraba seberapa
besar porsinya itulah yang membuat kesan awal saya dengannya kurang begitu
menyenangkan.
Kamu tahu murid yang ibu maksud itu siapa? Ya, murid itu adalah kamu. Kenangan itu masihkah kamu ingat? Ataukah sudah terhapus oleh kenangan yang lebih baik diantara kita?
Kamu tahu murid yang ibu maksud itu siapa? Ya, murid itu adalah kamu. Kenangan itu masihkah kamu ingat? Ataukah sudah terhapus oleh kenangan yang lebih baik diantara kita?
Beruntunglah, ada kesempatan-kesempatan selanjutnya yang Allah berikan ke kita untuk menciptakan kenangan-kenangan yang baik. Kita bisa belajar dari pengalaman. Kita mencoba interakasi
yang lebih baik. Hingga akhirnya ibu bersyukur diberikan kesempatan menjadi
wali kelasmu yang mencoba melihat mu dengan lebih dekat. Memahami pola
interaksimu dengan keluarga dan teman-temanmu. Mempelajari bagaimana harus
bersikap, termasuk bersikap menolak sesuatu yang ibu rasa memang lebih baik
tidak ibu setujui. Begitupun dirimu, kamu mulai menerima dan mencoba memahami
kelebihan dan kekurangan ibu. Apa yang ibu suka dan apa yang kurang ibu suka. Dan
interaksi kita, benar-benar membuktikan bahwa “kesan pertama” bukanlah
satu-satunya penentu sebuah hubungan antara dua orang. Kamu setujukan? Atau kamu
punya argument lain?
Sekarang, ketika USBN dan UNBK telah selesai, tiba-tiba ibu teringat
akan anak yang masuk ke ruang guru dan meminta tambahan geografi sepulang
sekolah. Semoga ilmu geografi yang telah kita kuasai, bisa bermanfaat dalam
kehidupan sehari-hari. Hingga akhirnya kita menjadi manusia yang berbudi pekerti yang baik dan bijak. Karena
sejatinya, bukan seberapa banyak ilmu kita, namun seberapa bermanfaat kita
dengan ilmu yang kita miliki.
Oia, sebenarnya hasil USBN dan UNBK sudah diketahui oleh bapak ibu guru,
namun ibu belum bisa memberitahukannya kepadamu. Tunggulah sampai sekolahan
mengumumkannya secara resmi. Ibu
berterimakasih karena telah bersedia berjuang bersama. Menghabiskan senja-senja
sepulang sekolah bersama-sama dengan anak-anak yang lain. Perjuangan yang pernah
kita lakukan itu, semoga bisa kamu pertahankan. Bahkan perjuangan itu kamu tingkatkan. Semoga dengan itu kamu memperoleh segala cita-citamu. Termasuk, perguruan tinggi dan
jurusan yang kamu idamkan. Sukses buat besok tanggal 8 Mei 2018 SBMPTN nya ya.
Terakhir, sebagai seorang yang pernah membersamai belajar selama tiga
tahun, ibu harap kamu bisa terus istikomah dalam kebaikan. Teruslah menyebarkan
kebaikan-kebaiakan dengan cara yang cantik. Semoga sukses buat model
muslimahnya. Ibu bangga menjadi teman belajarmu selama ini. Makasih telah
memilih Al Azhar. Terimakasih telah bersedia belajar bersama mencari pola
hubungan antara murid dan guru yang baik dan menyenangkan. Salam.
Surat ini teruntuk, ......... (silakan klik) haha