Pola Keruangan Wilayah
1.
Pola keruangan
wilayah kota menurut Ernest
2.
Pola keruangan
wilayah kota menurut Homer Hoyt
Pusat Pertumbuhan
Pusat pertumbuhan merupakan daerah yang memiliki perkembangan yang cepat sehingga
diharapkan mampu mempengaruhi daerah lain untuk ikut berkembang. Contoh kawasan
pusat pertumbuhan Jakarta. Jakarta sebagai ibu kota memiliki pusat pertumbuhan
yang cepat sehingga mempengaruhi daerah sekitrnya yaitu Bogor-Tangeraang-Bekasi
yang sering disebut dengan Jabodetabek.
Teori Pusat Pertumbuhan
1. Teori tempat sentral
(Central Place Theory)
Dikemukakan oleh Cristaller.
Suatu pusat pertumbuhan yakni wilayah yang
senantiasa melayahani kebutuhan penduduk, harus terletak di lokasi sentral, yaitu wilayah yang
jangkauannya maksimum untuk partisipasi manusia, baik yang terlibat dalam
aktivitas pelayanan maupun konsumen dari barang dan jasa.
Tempat yang sentral merupakan titik simpul
dari segi enam (heksagonal), dan wilayah yang terletak di dalam segi enam
tersebut, merupakan daerah yang dapat dijangkau oleh penduduk yang membutuhkan
pelayanan dari tempat sentral.
Konsep Pusat Pertumbuhan tempat sentral,
ada tiga
a. Tempat sentral
hirarki 3
Contohnya adalah kawasan pasar
b. Tempat sentral
hirarki 4
Contohnya adalah kawasan terminal
c. Tempat sentral
hirarki 7
Contohnya adalah kawasan pusat kota
2. Teori Kutub
Pertumbuhan (Growth Poles Theory)
Dikembangkan oleh Perroux.
Berkembangnya suatu wilayah terjadi dalam
waktu yang berbeda-beda. Berbagai tempat memilki kecepatan dan intensitas yang
berbeda. Pada wilayah tertentu, terdapat wilayah yang berkembangnya lebih
cepat. Tempat yang lebih cepat tersebut akan berkembang menjadi pusat
pertumbuhan. Dan dari pusat pertumbuhan, akan menyebar ke wilayah yang lain. Sehingga,
pusat pertumbuhan berlaku sebagai kutub pertumbuhan dan memberikan imbas kepada
wilayah sekitarnya (trickling down
effect).